Showing posts with label Matematika dan Islam. Show all posts
Showing posts with label Matematika dan Islam. Show all posts

Wednesday, April 1, 2015


MATEMATIKA DALAM ISLAM

BILANGAN BINER DALAM ALQURAN
            Angka dalam bilangn biner yaitu 0 dan 1 (nol dan satu), konsep ini akan saya bawa ke dalam kaedah islam yaitu tentang keesaan Allah seperti tertera pada kata-kata yang sering di ucapkan kaum muslim yaitu syahadat.
Makna La Ilaha illallah berkaitan dengan angka satu dan nol:
La = tidak
Illah = yang disembah,
illallah = kecualli Allah

 tidak ada Tuhan = 0
selain Allah = 1
tidak ada Tuhan melainkan Allah;
0 = 1 – Allah
Allah = 1 (bilangan syahadat atau kode keesaan Allah)
            Angka 1 melambangkan keber-ada-an, keabadian, ke-Esaan, lambang ke-Tuhanan, sedangkan 0 adalah lambang ketiadaan, kelemahan, kefana-an,kesementaraan, lambang seorang hamba. Angka 0 ini menjadi bernilai tinggi manakala dia dekat dengan angka 1, namun apabila angka 0 ini jauh dengan angka 1 apalagi kalau dia berdiri sendiri maka dia tidak mempunyai nilai, walaupun kita tulis besar-besar. Paling-paling kita sebut dengan "big-zero".
Seperti dalam Alquran di Jelaskan
Al Hasyr (59)
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ
Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Thaahaa (20)
إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي
Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.
Al Ikhlash ayat 1

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.

Angka 1 dan 0 juga di gunakan pada konsep seven segment
Seven Segment
Seven Segment adalah suatu segmentasi yang digunakan menampilkan angka. Seven segment ini tersusun atas 7 batang  led yang disusun membentuk angka 8 dengan menggunakan huruf a s/d g yang disebut dot matrix. Setiap segmen ini terdiri satu Light Emitting Diode (LED). Prinsip kerja seven segment ialah input biner pada switch dikonversikan masuk ke dalam decoder, baru kemudian decoder mengkonversi bilangan biner tersebut menjadi decimal, yang nantinya akan ditampilkan pada seven segment.

Gambar di bawah ini, menunjukan bagaimana seven segment dan menampilkan bilangan SATU (1) dan NOL (0) dalam bentuk decimal.

Lalu bagaimana konsep diatas bisa ditemukan oleh para ahli Al Jabaryang berlandaskan Al Qur’an ?!

Munculan angka apapun jenis Seven Segment yang digunakan pada dasarnya tetap membutuhkan “SATU” dan “NOL”.
Ø  Untuk angka (liat gambar seven segment diatas) SATU (1) makasatu sisi yang aktif dengan 2 segment yaitu  b dan c.
Ø  Untuk angka NOL (0) maka empat sisi yang aktif dengan 6 segment yaitu a,b,c,d,e dan f.
(sehingga muncul 0 =1 =2 =3 = 4=…=7…=9… , yang jadi point of view adalah bilangan yang tertera pada  led display… )
Seven Segment dalam nash Al Qur’an dan Al Hadits
Wa qala Allahu ta’ala :

وَلَقَدْ آَتَيْنَاكَ سَبْعًا مِنَ الْمَثَانِي وَالْقُرْآَنَ الْعَظِيمَ
“Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung.” (al-Hijr : 87)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam pernah bersabda :
( {الحمد لله رب العالمين} . هي السبع المثاني والقرآن العظيم الذي أوتيته )
“Alhamdulillahi rabbil ‘alamin” (Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta Alam)  (Surat al-Fatihah) adalah as-Sab’ul Matsani (tujuh ayat yang di baca berulang-ulang) dan al-Quran yang Agung yang diberikan kepadaku.” (Hadits Riyawat al-Bukhari).
 Kesimpulan : bahwa kita sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang tidak memiliki apapun (0) di dunia ini dan kebesaran itu hanya milik ALLAH SWT dan hanya satu (1) yang ESA. Marilah kita sebagai makhluk yang tidak mempunyai apa-apa, bertakwalah dan beriman kepada-NYA. Semoga selalu diberi rahmat dan hidayahny.




KESEIMBANGAN BENTUK TUBUH KITA
(SIMETRI)

Istilah simetri diturunkan dari kata bahasa Greek,“symmetria” yang berarti ‘diukur bersama”/“measured together”. Suatu objek dikatakan simetri bila satu bagian (satu sisi) darinya adalah sama atau sebagaimana bagian lainnya
Contoh keseimbangantubuh pada hewan :
                                           

            Simetri di atas termasuk simetri refleksi (pencerminan), simetri refleksi (pencerminan) adalah operasi mencerminkan objek pada sebuah garis sebagai bidang cermin.

Allah menciptakan segala sesuatu berdasarkan keseimbangan, dalam Al-Qur’an Surat Al Infithar : 6 - 8 dijelaskan :

6. Hai manusia, Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah.
7. yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang,
8. dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.
            Maksud dan kandungan ayat diatas bahwasanya Allah Swt menciptakan manusia adalah dengan maksud dan tujuan yang mengandung hikmah. Poin penting adalah tidaklah maksud dan tujuan tersebut kecuali untuk kesempurnaan makhluk tidaklah bagi kesempurnaan zat-Nya (Allah Swt). Oleh karenanya, tujuan dari penciptaan, menyampaikan pada semua makhluk-Nya akan kesempurnaannya, tanpa manfaat bagi-Nya sehingga tidaklah menjadikan perbuatan-Nya sia-sia.
            Dan manusia akan meraih kesempurnaan dirinya melalui jalan ibadah dan beramal, dan di dalam ibadah dan amal itu sendiri mengandung sifat kesempurnaan, dan kesempurnaan ini akan dicapai manusia setelah kematian menjemputnya. Yang merupakan kehidupan yang terbaik dari sisi jasmani dan rohani. Dengan kata lain, dunia tempat bercocok tanam dan akhirat tempat memetik hasilnya.





KESEIMBANGAN CIPTAAN ALLAH SWT
(BILANGAN NOL)

          Pernyataan matematika :
1.      a – b = 0 ó a = b
         a dan b menunjukkan sama, sama diartikan sebagai keseimbangan ciptaan Allah Swt.
2.      a + b = 0 ó b = - a, menunjukkan invers atau lawan dari a. Diartikan sebagai ciptaan Allah yang saling berpasangan (berlawanan jenis).

Allah menciptakan segala sesuatunya berdasarkan keseimbangan. Firman Allah Swt :
Artinya : “Hai manusia, apakah yang Telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah. Yang Telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang”                        (QS. Al Infithar : 6-7)
Artinya : Yang Telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka Lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?   (QS. Al Mulk : 3)

Untuk keseimbangan kelangsungan kehidupan makhluk ciptaan Allah, Allah menciptakan segala sesuatunya berpasang-pasangan (berlawanan jenis), diantaranya : laki-laki dan perempuan, daratan dan lautan. Allah berfirman :
Artinya : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”                    (QS. Ar Ruum : 21)
         Seorang peneliti Muslim Dr. Tariq Al-Suwaidan menemukan data menakjubkan tentang Alquran. Terlihat bahwa ada keteraturan dari kata yang ada dalam Alquran. Banyak kata yang saling berlawanan dalam Alquran adalah sama. Menunjukkan bahwa adanya keseimbangan ciptaan Allah Swt. Subhanallah..
No
Kata
arti
Banyak kata
dalam Al Qur’an
1
Al Malaikah
Lautan
88
2
As Shayateen
Daratan
88
3
Al Rajul
Laki-laki
24
4
Al Marha
Perempuan
24

 (Al Quran) Ini adalah penjelasan yang Sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya dia adalah Tuhan yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran.
(QS. Ibrahim : 52)


KEISTIMEWAAN ANGKA GANJIL

            Angka ganjil adalah angka yang tidak habis dibagi dua. Angka ganjil termasuk angka yang menarik dan istimewa, terbukti dari beberapa hal penting yang terjadi pada angka ganjil. Beberapa contoh hal yang terjadi pada angka ganjil diantaranya adalah:
  1. Sholat witir yang biasa dilakukan tiga rakaat
  2. Tarawih yang menurut para ulama dilakukan 20 rakaat, ternyata diakhiri dengan witir. Begitu juga mereka yang melakukan tarawih 8 rakaat, mereka-pun meng-ahirinya dengan witir.
  3. Ketika Nabi hijrah ke Madinah, pada bulan puasa, beliau berperang dengan kelompok orang-orang kafir Makkah. Jumlah pasukan Nabi Saw tidak banyak, hanya 113. Angka ini sangat menarik, karena jumlahnya gajil.
  4. Peperangan itu terjadi tepat pada tanggal 17 hari jum’at bulan Ramadhan (tanggal gajil). Pertempuran itu dimenangkan oleh kaum muslimin dalam tempo tidak terlalu lama.
  5. Malam Lailatul Qodar yang terjadi pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan di malam ganjil. Pada malam malam tersebut, biasanya penduduk Arab berbondong-bondong menuju Makkah guna menyambut detik-detik turunnya al-Qur’an (Lailatul Qodar). Bukan hanya di Arab, disebagian pelosok Negeri, masjid-masjid penuh dengan jama’ah tarawih, sedangkan tangal genap banyak yang absen, karena di anggab bukan malam yang sakral.
  6. Jumlah rakaat sholat lima waktu yang berjumlah 17 rakaat.
  7. Asmaul husnah yang berjumlah 99
  8. Aqiqoh lebih afdhal dilakukan pada hari ke-7 setelah hari kelahiran bayi walapun bila dilakukan pada hari lainnya diperbolehkan
  9. Allah SWT juga menciptakan langit dan bumi tujuh lapis.
  10. Allah juga menjadikan hari ada tujuh dalam sepekan.
  11. Neraka Jahannam ada tujuh pintu.
Angka-Angka yang disebutkan di atas tentunya memiliki keistimewaan. Hanya saja manusia belum mampu menguak rahasia tersebut, karena keterbatasan kemampuan yang dimilikinya. Yang terpenting ialah bagaimana memaknai tanggal ganjil tersebut dengan penuh hikmah, seperti Lailatul Qodar tepat pada malam ganjil, sekaligus turunnya al-Qur’an. Waktu itu Nabi Saw sedang berada di Gua Nur tepat nya pada tanggal 17 Ramadhan. Perang Badar yang sangat mendebarkan itu juga pada tanggal 17 ramadhan. Dan Allah sendiri witir (esa).
Keistimewaan angka ganjil terdapat pada Hadits Hasan diriwayatkan oleh Abu Daud dan Turmudzi “Sesungguhnya Allah itu witir (esa / ganjil) dan suka pada yang ganjil”. Dan perlu diingat bahwa dalam Islam tidak dikenal angka keberuntungan ataupun angka pembawa sial. Semua angka atau bilangan baik genap maupun ganjil itu baik. Karena itulah arti pentingnya Allah SWT bersumpah dengan yang genap dan yang ganjil (QS. Al Fajr (89) : 1-3).   
Artinya :
1. demi fajar,
2. dan malam yang sepuluh,
3. dan yang genap dan yang ganjil,





KEISTIMEWAAN ANGKA 17 DALAM PENYEBUTAN ULUL ALBAB

            Pada QS Ali Imron kata ulul albab disebut pada ayat 7 dan 190.
Artinya : Dia-lah yang menurunkan Al kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat[183], Itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat[184]. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, Maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, Padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.                                          (QS. Ali Imran : 7)
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لِّأُوْلِي الألْبَابِ        
Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,                    (QS. Ali Imran : 190)
 Jika digitnya dijumlahkan sekaligus diperoleh :
7 + 1 + 9 + 0 = 17.
Yang terlihat semuanya menunjuk pada bilangan 17. Ada apa dengan bilangan 17? Apakah memang ada pesan kepada ulul albab,
Wahai ulul albab, ingatlah yang 17 rakaat dan ingatlah pada yang turun di 17 Ramadhan?. Pembahasan selanjutnya akan dikaitkan dengan penjelasan mengenai himpunan bilangan.
  1. Bilangan 17 merupakan bilangan pilihan karena termasuk bilangan asli. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa semua bilangan asli adalah bilangan pilihan. Pemaknaan yang dapat diambil adalah bahwa ulul albab termasuk manusia pilihan yang selalu bersikap dan berprilaku yang positif. Manusia yang selalu takut kepada Allah dan takut pada hisab yang jelek. Firman Allah dalam QS Ar Rad ayat 21:
وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللّهُ بِهِ أَن يُوصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوءَ الحِسَابِ
Artinya : Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.
  1. Bilangan 17 merupakan bilangan ganjil (gasal). Tidak semua bilangan asli adalah gasal. Dalam hadits disebutkan bahwa Allah adalah gasal (witr) dan menyukai yang gasal (witr). Jadi sangat berasalan jika bilangan 17 yang dipilih.
  2. Bilangan 17 merupakan bilangan prima. Tidak semua bilangan ganjil adalah prima. Rahasia pada bilangan prima adalah bahwa jika difaktorkan maka faktornya hanya 1 dan bilangan itu sendiri. 17 faktornya hanya 1 dan 17 sendiri. Maknanya adalah ulul albab perlu berkepribadian seperti bilangan prima, yaitu selalu dekat dengan yang wahid dan yang ahad. Ulul albab selalu ingat kepada Allah dan selalu merasa bahwa Allah senantiasa dekat dan mengawasinya. Lihat kembali pada QS Ali Imron ayat 190 bahwa ulul albab selalu ingat kepada Allah. Lihat juga pada ayat yang lain yang memerintahkan ulul albab agar selalu bertakwa kepada Allah.
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لِّأُوْلِي الألْبَابِ
Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.
  1. Mengapa 17? karena ada 17 Ramadhan dan 17 rakaat. 17 ramadhan seakan mengingatkan pada Al Quran yang diturunkan pertama kali pada 17 Ramadhan. 17 rakaat mengingatkan pada jumlah rakaat sholat wajib. Seakan memang ada pesan,Wahai ulul albab, ingatlah sholat dan ingatlah Al Quran!. Apakah pemaknaan ini mengada-ada? Marilah kita urai lebih lanjut, 17 terdiri dari 1 dan 7. Bilangan 1 dan 7 ini mengingatkan pada nomor surat 1 dan yang mempunyai 7 ayat, yaitu Al Fatihah. Seakan bilangan 17 mengarahkan ingatan pada surat Al Fatihah yang menjadi induk Al Quran. Generalisasi pesan yang dapat diambil adalah Wahai ulul albab, ingatlah Al Quran. Bilangan 17 mengarahkan pada nomor surat 17, yaitu surat Al Isro. Kalau mengingat surat Al Isro maka akan teringat pada peristiwa penting yaitu isro dan miroj, yang merupakan momen diwajibkannya perintah sholat 17 rakaat. Jadi, pesan yang tersirat adalahWahai ulul albab, ingatlah sholat!. Perhatikan kembali pada QS Ar Rad ayat 22 bahwa salah satu ciri ulul albab adalah mendirikan sholat sebagai salah satu manifestasi dzikir dan taqwa kepada Allah.



A.      MATEMATIKA DAN BILANGAN PRIMA
Bilangan prima adalah dasar dari matematika, termasuk salah satu misteri alam semesta. Tidak pernah terbayangkan oleh manusia sebelumnya, sampai ditemukan bahwa bilangan prima juga merupakan dasar dari kehidupan alam, yang de­ngan usaha keras ingin dijelaskan oleh ilmu ini dalam sains. Pandangan orang umumnya mengatakan bahwa matematika hanyalah penemuan manusia biasa. Sebaliknya, beberapa pemikir masa lalu - Pythagoras, Plato, Cusanus, Kepler, Leibnitz, Newton, Euler, Gauss, termasuk para revolusioner abad ke-20, Planck, Einstein dan Sommerffeld-yakin bahwa keberadaan angka dan bentuk geometris merupakan konsep alam semesta dan konsep yang bebas(independent). Galileo sendiri berang­gapan bahwa matematika adalah bahasa Tuhan ketika menulis alam semesta.
1.   Bilangan Prima dan rencana penciptaannya
Salah satu teka-teki lama yang belum sepenuhnya terpe­cahkan adalah bilangan prima. Bilangan prima adalah bilangan yang hanya dapat habis dibagi oleh bilangan itu sendiri dan angka 1. Angka 12 bukan merupakan bilangan prima, karena dapat habis dibagi oleh angka lainnya 2, 3, dan 4. Bilangan prima adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, .... dan seterusnya. Banyak bilangan prima tidak terhingga. Tidak peduli berapa banyak kita meng­hitung, pasti kita akan menemukan bilangan prima, walaupun mungkin makin jarang_ Hal ini menjadi teka-teki kita, jika kita ingat bilangan ini tidak dapat dibagi oleh angka lainnya. Salah satu hal yang menakjubkan, dalam era komputer kita memberi­kan kodetifikasi semua hal yang penting dan rahasia, di bank, asuransi, dan perhitungan-perhitungan peluru kendali, security system dengan enkripsi, dalam angka jutaan bilangan-bilangan yang tidak habis dibagi oleh angka lainnya. Ini diperlukan ka­rena dengan penggunaan angka lain, kodetifikasi tadi dapat dengan mudah ditembus. Fenomena inilah yang ditemukan il­muwan dari Duesseldorf (Dr. Plichta), sehubungan dengan pen­ciptaan alam, yaitu distribusi misterius bilangan prima.
Para ilmuwan sudah lama percaya bahwa bilangan prima adalah bahasa universal yang dapat dimengerti oleh semua makhluk (spesies) berintelegensia tinggi, sebagai komunikasi dasar antarmereka. Bahasa ini penuh misteri karena berhubung­an dengan perencanaan universal kosmos.
Bilangan lain yang perlu diketahui adalah sisa dari bilangan prima, yakni bilangan komposit, kecuali angka 1, yaitu 4, 6, 8, 9,10,12,14,15, .... dan seterusnya. Dengan kata lain, bilangan komposit adalah bilangan yang terdiri dari minimal dua faktor prima
Misalnya :6    = 2 x 3         = 2 . 3
30  = 2 x 3 x 5    = 2 . 3 . 5
85  = 5 x 17        = 5 . 17

Selain itu, dikenal pula bilangan khusus, yang disebut prima kembar, yaitu bilangan prima yang angkanya berdekatan dengan selisih 2. Misalnya :
(3,5), lalu (5,7), lalu (11,13), lalu (17,19), lalu (29,37), dan seterusnya.

2.   Bilangan prima 19

Salah satu angka yang dipandang misterius atau unik adalah angka 19. Meskipun Pythagoras, Euler dan Gauss telah lama memikirkannya, tetapi struktur komplek ini tetap juga belum diketahui jawabannya.



STRUKTUR BILANGAN PRIMA 19 DG KOMBINASI (10+9) & INDEKS ANGKA 8
Bilangan biasa
Bilangan ganjil
Bilangan genap
Bilangan prima
1
1
-
-
2
-
2
2
3
3
-
3
4
-
4
-
5
5
-
5
6
-
6
-
7
7
-
7
8
-
8
-
9
9
-
-
10
-
10
-
11
11
-
11
12
-
12
-
13
13
-
13
14
-
14
-
15
15
-
-
16
-
16
-
17
17
-
17
18
-
18
-
19
19
-
19
Keterangan
10 angka
9 angka
8 angka

Tabel di atas sengaja ditampilkan sebagi pengenalan awal, karena dalam al-Qur'an banyak digunakan struktur (10 + 9), atau kombinasi (11 + 8) dalam bilangan prima 19.
Sebagian besar ahli tafsir menafsirkan 19 sebagai jumlah malaikat. Menurut Dr. Rashad Khalifa, menafsirkan bilangan 19 sebagai jumlah malaikat adalah tidak tepat karena bagaimana mungkin jumlah malaikat dapat dijadikan untuk ujian/tes bagi orang-orang kafir, untuk meyakinkan orang-orang nasrani dan yahudi, untuk meningkatkan keimanan orang yang telah beriman dan juga untuk menghilangkan keragu-raguan. Jadi, tepatnya bilangan 19 ini merupakan keajaiban yang besar dari Al Qur’an sesuai ayat 35 di atas, menurut terjemahan Dr. Rashad Khalifa (dan juga terjemahan beberapa penterjemah lain). Jadi pada ayat 35 kata “innahaa” merujuk pada kata “’iddatun” pada ayat 31.
Al Qur’an yang didasarkan bilangan 19, dapat dibuktikan dari penghitungan yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat komplek. Berikut ini hanya sebagian kecil dari keajaiban Al Quran (sistim 19) yang dapat ditulis dalam artikel singkat ini. Fakta-fakta yang sangat sederhana:
a.       Kalimat Basmalah pada (QS 1:1) terdiri dari 19 huruf arab.
b.      QS 1:1 tersebut diturunkan kepada Muhammad setelah Surat 74 ayat 30yang artinya “Di atasnya adalah 19”.
c.       Al Qur’an terdiri dari 114 surah, 19×6.
d.      Ayat pertama turun (QS 96:1) terdiri dari 19 huruf.
e.       Surah 96 (Al Alaq) ditempatkan pada 19 terakhir dari 114 surah (dihitung mundur dari surah 114), dan terdiri dari 19 ayat
f.       Surat terakhir yang turun kepada Nabi Muhammad adalah Surah An-Nashr atau Surah 110 yang terdiri dari 3 ayat. Surah terakhir yang turun terdiri dari 19 kata dan ayat pertama terdiri dari 19 huruf.
g.      Kalimat Basmalah berjumlah 114 (19×6). Meskipun pada Surah 9 (At Taubah) tidak ada Basmalah pada permulaan surah sehingga jumlah Basmalah kalau dilihat pada awal surah kelihatan hanya 113, tetapi pada Surah 27 ayat 30 terdapat ekstra Basmalah (dan juga 27+30=57, atau 19 x 3). Dengan demikian jumlah Basmalah tetap 114.
h.      Jika dihitung jumlah surah dari surah At Taubah (QS 9) yang tidak memiliki Basmalah sampai dengan Surah yang memuat 2 Basmalah yaitu S 27, ditemukan 19 surah. Dan total jumlah nomor surah dari Surah 9 sampai Surah 27 diperoleh (9+10+11+…+26+27=342) atau 19×18. Total jumlah ini (342) sama dengan jumlah kata antara dua kalimat basmalah dalam Surat 27.
i.        Berkaitan dengan inisial surah, misalnya ada dua Surah yang diawali dengan inisial “Qaaf” yaitu Surah 42 yang memiliki 53 ayat dan Surah 50 yang terdiri dari 45 ayat. Jumlah huruf “Qaaf” pada masing-masing dua surat tersebut adalah 57 atau 19 x 3. Jika kita tambahkan nomor surah dan jumlah ayatnya diperoleh masing-masing adalah (42+53=95, atau 19 x 5) dan (50+45=95, atau 19 x 5). Selanjutnya initial “Shaad” mengawali tiga surah yang berbeda yaitu Surah 7, 19, dan 38. Total jumlah huruf “Shaad” di ketiga surah tersebut adalah 152, atau 19 x 8. Hal yang sama berlaku untuk inisial yang lain.
j.        Frekuensi munculnya empat kata pada kalimat Basmalah dalam Al Qur’an pada ayat-ayat yang bernomor merupakan kelipatan 19.
3.      Angka 19 dan 81
Dr. Peter Plichta ahli kimia dan matematika dari Jerman berpendapat bahwa, tampaknya, semua formula matematika dan angka-angka berhubungan dengan dua kutub matematika alam semesta ini. Angka 81 spesifik karena melengkapi angka 19, (19 + 81= 100). Jumlah angka-angka tersebut adalah 19: 1 + 9+8+1=19.
Bila kita analisis sedikit lebih lanjut, terdapat hubungan angka-angka tersebut dengan cara:
1:19 = 0,0526315789473684210526
Angka yang berulang secara periodik, berulang dengan sendirinya tepat pada digit ke-19 sesudah koma, dan, yang me­narikjumlah dari angka-angka tersebut ( 0 + 0 + 5 + 2 + 6 + 3 + 1 + 5 + 7 + 8 + 9 + 4 + 7 + 3 + 6 + 8 + 4 + 2 + 1 ) adalah8!
Sekarang
1 : 81 = 0,012345679 ....
Ups! Angka 8 terlewat, padahal angka yang lain secara periodik muncul.
Hilangnya angka 8 adalah ilusi, dan nilai resiprokal angka 81 adalah "alamiah", menghasilkan satu seri sistem desimal bilangan 0,1, 2 .... dan seterusnya; dan sistem itu bukan buatan manusia. Tetapi mengapa angka 8, bukan angka lainnya, yang "hilang"? Diduga, karena angka 8 berhubungan dengan angka 19. Bilangan prima ke-8 adalah 19.
Dalam budaya Cina kuno, angka 8 melambangkan yat kwa, delapan penjuru angin, jalan menuju ke harmoni -  keseimbangan kehidupan dengan alam sekelilingnya. Dalam al-Qur'an, angka 8 merupakan jumlah malaikat,force, yang menjunjung 'Arsy (Kursi, Singgasana), mengatur keseimbangan'Arsy, yang bermakna power and authority dominion, baik sebelum maupun saat Kiamat (al-Haqqah 69 : 17).
à7n=yJø9$#ur #n?tã $ygͬ!%y`ör& 4 ã@ÏJøtsur z¸ótã y7În/uöNßgs%öqsù 7Í´tBöqtƒ ×puŠÏZ»oÿsS ÇÊÐÈ
Artinya: “dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. dan pada hari itu delapan orang Malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka”.
Sebagian musafir, seperti Mu­hammad Abdul Halim, menerjemahkan 'Arsy dengan "Majelis Langit atau "Wilayah Pemerintahan Kosmos". Wilayahnya tidak terbatas, "di bawah 'Arsy terdapat (unsur) air" (Hud 11 : 7).

Artinya : “dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata".
Berlimpah unsur hidrogen, elemen kimia yang paling ringan dari unsur air, H2O. Jauh lebih luas dari alam semesta yang diketahui.
B.     STRUKTUR AYAT DAN KATA

Struktur kodetifikasi, enkripsi, bukan saja di tingkat surat dan ayat, tetapi juga sampai tingkatan ayat, kata-kata, dan huruf. Al-Qur'an menyajikan puluhan, bahkan ratusan, struktur yang sangat bervariasi dari berbagai tingkatan. Namun semua­nya tidak lepas dari bilangan prima dan prima kembar seperti 29 dan 31.
1.   Basmalah
Setiap surat berisikan sejumlah ayat yang dalam bahasa Arab dikenal sebagai ayah atau "tanda kekuasaan Allah". Secara struktur, ia berhubungan dengan 29 surat berinisial dengan bentuk (10 + 19). Kalimat ini dikenal pula dengan kalimat basmallah. Ia mempunyai 4 kata dan 19 huruf Arab yang tersusun secara sistematis, dan artinya adalah “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” Bilangan disusun selain berhubungan dengan angka 19 juga berhubungan dengan angka bilangan prima 29.
Sejak awal, dalam kalimat basmallah, kata bismi ditulis tanpa huruf alifsebagaimana halnya pada kata yang sama pada awal Surat al-A'la (Iqra'), menurut al-Qurtubi (w. 671 H), atas dasar alasan praktis. Namun az-Zarkasyi (w. 794 H) mengatakan bahwa tata cara penulisan al-Qur'an mempunyai rahasia-rahasia tertentu.2 Pendapat tersebut memang benar, sebab bila ditulis dengan huruf alif, kalimat basmallah menjadi 20 huruf, bukan 19 huruf. Kalau ditulis dengan 19 huruf, maka akan sama de­ngan banyaknya dengan huruf pada hauqalah: La haula wa la quwwata illa billah atau "Tiada daya untuk memperoleh manfaat dan tiada daya untuk menolak kesulitan kecuali dengan bantuan Allah".
Di bawah ini ringkasan kalimat basmallah yang diatur berdasarkan kata dan huruf Arab. Perlu diketahui, berdasarkan perbedaan dialek, bisa saja kalimat ini terdiri lebih dari 19 huruf sebagaimana pendapat sebagian kecil Muslim yang tidak menggunakan mushaf Utsmani.
Jumlah nomor kata adalah 1 + 2 + 3 + 4 = 10, sedangkan jumlah huruf 19! Jumlah total, nomor kata dan huruf adalah (10 + 19) = 29. Bilangan prima ke-10 adalah 29. Strukturnya istimewa apabila kita susun angka-angka nomor kata dan jumah huruf per kata, akan kita dapatkan bilangan 13243646.

KALIMAT BASMALLAH DENGAN STRUKTUR 29 DAN 19
Jumlah  No
Arab
Indonesia
Jumlah Huruf
1
Bism
Dengan nama
3
2
Allah
Allah
4
3
AI-Rahman
Yang Maha Pengasih
6
4
AI-Rahlm
Maha Penyayang
6
10
Total
Total
19

Perhatikan! Angka 1 adalah nomor kata dan angka 3 adalah jumlah huruf kata pertama, seterusnya angka 2 adalah nomor kata, dan 4 adalah jumlah huruf kata kedua, demikian sete­rusnya. Perhatikan berikutnya :
1 3 2 4 3 6 4 6 = 19 x 697034 = 19 x 19 x 36686 dan, ....
1+3+2+4+3+6+4+6 = 6+9+7+0+3+4= 3+6+6+8+6= 29 !
Pertanyaannya, berapa besar kemungkinan suatu kalimat, yang jumlah nomor kata dan hurufnya 29 merupakan kelipatan 19, dengan jumlah bilangan hasil baginya juga 29? Kecil sekali, hampir tidak ada. Dengan demikian, bisa dipahami bila al­Qut'an dalam pengajarannya menantang manusia dan jin untuk membuat satu ayat yang menyerupainya. Bukan saja dari sisi bahasa, arti, dan maknanya, tetapi juga dari komposisi matematisnya.
Kalimat basmallah dalam al-Qur'an berjumlah 114 atau (6 x 19). Tiap surat memuat kalimat pembuka basmallah, kecuali Surat at-Taubah nomor 9. Surat ini tidak memiliki kalimat pembuka basmallah! Tetapi dalam surat ke-27, Surat an-Naml, yang artinya semut, terdapat dua kalimat basmallah, satu lagi di ayat nomor 30. Perhatikan, jumlah surat dari 9 ke nomor 27 adalah 19 surat. Lebih lanjut, bila angka 9 dijumlah sampai dengan angka 27, kita dapatkan:

9+10+11+12+13+14+15+....+27=342; atau (19 x 18)
Suratat-Taubah,suratkhusus,yaitusatu-satunyasuratyang tidak mempunyai kalimat basmallah, bernomor 9. Kita lihat: jumlah 3 + 4 + 2 = 9, sama dengan jumlah (1 + 8).
Sisi lain, kalimat pembuka surat basrnallah hanya berjumlah 113. Angka ini merupakan bilangan prima ke-30.

2.   Hubungan Basmallah, Nomer Surat, dan Jumlah Ayat

Enkripsi juga ditemukan antara kalimat basmallah dengan nomor surat dan jumlah ayat-ayat bilangan prima. Sebagaimana diketahui, dalam 114 surat terdapat 30 nomor surat yang merupakan bilangan prima, dan 32 surat dengan jumlah ayatnya merupakan bilangan prima. Kalimat basmallahdiketahui memegang peranan yang sangat penting ketika nomor surat maupun ayat-ayatnya merupakan bilangan prima. Ia menjadi penyeimbang dan pelengkap.

NOMOR SURAH DENGAN BILANGAN PRIMA &
AYAT-AYAT MERUPAKAN BILANGAN PRIMA,
JUMLAH KELIPATAN 19 

No
Nama surat
No surat
berupa bilanqan
prima
Jumlah ayat
bilanqan
prima
1
AI-Fatihah (Pembuka)
-
7
2
Yunus (Yunus)
-
109
3
Ar-Ra' d (Petir)
13
43
4
Asy-Syu'ara' (Para Penyair)
-
227
5
AI-Ahzab (Golongan yang Bersekutu)
-
73
6
Yasin
-
93
7
Asy-Syura (Musyawarah)
-
53
8
Az-Zukhruf (Perhiasan)
43
89
9
Ad-Dukhan (Asap)
-
59
10
AI-Jatsiyah (Yang Berlutut)
-
37
11
AI-Fath (Kemenangan)
-
29
12
AI-Hadid (Besi)
-
29
13
AI-Mumtahanah (perempuan yg diuji)
-
13
14
AI-Jumu' ah (Jum'at)
-
11
15
AI-Munafiqun (Orang-orang Munafik)
-
11
16
AI-Insan (Manusia)
-
31
17
AI-Takwir (Menggulung)
-
29
18
AI-Infithar (Terbelah)
-
19
19
Ath-Thariq (Yang Datang Malam Hari)
-
17
20
AI-A' la (Yang Paling Tiinggi)
-
19
21
Adh-Dhuha (Waktu Matahari Sepenggalah Naik)
-
11
22
AI- Alaq (Segumpal Darah)
-
19
23
Al-Qadr (Kemuliaan)
97
5
24
AI-Adiyat (Kuda Perang yg Berlari Kencang)
-
11
25
AI-Qari'  ah (Kiamat)
101
11
26
AI-Ashr (Masa)
103
3
27
AI-Fil (Gajah)
-
5
28
AI-Ma' -un (Barang-barang yang Berguna).
107
7
29
AI-Kautsar (Nikmat yang Banyak).
-
3
30
AI-Nashr (Pertolongan).
-
3
31
AI-Lahab (Gejotak Api).
-
5
32
AI-Falaq (Waktu Subuh).
113
5
Ada 7
Basmallah
1076
Jumlah bilangan menjadi :
1076 + 7 = 1083 atau (19 x 57)!
Dapat disimpulkan bahwa pemakaian kalimat basmallah dalam struktur enkripsi al-Qur'an adalah sebagai pembuka, penyeimbang, dan peleng­kap-melengkapi jumlah ayat, menyeimbangkan surat dan ayat bentuk bilangan prima, serta sebagai ayat pembuka setiap surat.

3.   Penyebutan Angka-angka
"Segala sesuatu dihitung dengan teliti satu persatu" termasuk penyebutan angka. Hanya 30 bilangan saja yang disebut al­Qur'an, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,10,11,12,19, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 99, 100, 200, 300, 1.000, 2.000, 3.000, 5.000, 50.000, dan 100.000. Jumlah angka tersebut 162.146 atau (19 x 8.534)!
Paling menarik, penyebutan angka 30 dalam al-Qur'an hanya dua kali, yaitu diposisikan pada Surat al-A'raf, "tempat tinggi”, (QS 7: 142) dan Surat al-Ahqaf, "bukit-bukit pasir", (QS 46: 15). Jika dihitung jumlah digit nomor surat dan nomor ayat­nya, maka jumlahnya adalah 7 + 1 + 4 + 2 + 4 + 6 + I + 5 = 30. Sangat luar biasa Subhanallah.
zOn=÷èuÏj9 br& ôs% (#qäón=ö/r& ÏM»n=»yÍ öNÍkÍh5u xÞ%tnr&ur $yJÎ/öNÍköys9 4Ó|Âômr&ur ¨@ä. >äóÓx« #OŠytã ÇËÑÈ
Artinya:  “Supaya Dia mengetahui, bahwa Sesungguhnya Rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.

C.    ENKRIPSI (11+8)
1.      Struktur (11+8) dan Bilangan 8
Struktur (11 + 8) yang membentuk struktur bilangan prima 19 pada al-Qur' an. Angka 19 dan angka 8 di dalam al­Qur'an muncul pada Surat al Muddatstsir (74: 30) dan Surat al-Haqqah (69: 17) - sebelumnya telah dijelaskan struktur surat ke-19. Kodetifikasi muncul ketika nomor surat dan nomor ayatnya dijumlahkan:
74 + 30 + 69 + 17 = 190 atau (19 x 10).
STRUKTUR SURAT DENGAN BILANGAN (11+8)
No
Nama surat
No surat
Namaayat
No
Nama surat
No surat
Namaayat
1
AI-Jumu' ah
62
11
6
AIamNasyrah
94
8
2
AI-Munafiqun
63
11
7
At-Tin
94
8
3
Adh-Dhuha
93
11
8
AI-Bayyinah
94
8
4
Al-'Adiyat
100
11
9
Az-Zalzalah
94
8
5
AI-Oari' ah
100
I1
10
At-Takatsur
102
8
Jumlah
-
55
]umlah
40
-          struktur yang paling sederhana, kombinasi 11 dan 8, di mana terdapat enkripsi pada 10 surat dari 114 surat al-Qur'an yang mempunyai jumlah ayat 11 dan 8. Kesepuluh surat tersebut terbagi dua: 5 surat masing­masing dengan jumlah ayat 11 dan sisanya 5 surat masing­masing dengan jumlah ayat 8. Tentu saja, karena jumlahnya berpasangan, maka jumlah ayat-ayatnya merupakan kelipatan 19, yaitu 95 atau (19 x 5). Simetris murni, seimbang dan selaras.
-          struktur al-Asma'ul Husna. AI-Asma'ul Husna (ismi = nama, husna = baik) adalah nama-nama yang sangat indah dari Allah swt dan sekaligus mencerminkan sifat-sifat Tuhan Yang Esa. Penelitian lebih lanjut  mengungkapkan bahwa di antara nama-nama yang indah, 76 nama terdapat dalam al-Qur'an, sedangkan 23 nama lagi dalam Hadits. Coba perhatikan angka 76 adalah enkripsi dari (4 x 19), sedangkan angka 23 adalah bilangan prima. Angka 4 berarti bahwa kalimat ini terulang 4 kali dalam al-Qur'an, sama banyaknya dengan kata Muhammad, dan syari'ah. Jumlah nama-nama yang indah semuanya 99, atau (9 x 11). Lebih lanjut akan dijelaskan nanti bahwa angka 11 berhubungan dengan benda-benda di langit: bulan, bintang dan matahari.
-          struktur sederhana Surat Muhammad dengan Surat al-Muddatstsir. Kedua surat ini, bernomor 47 dan 74, mempunyai ayat 38 dan 56, sama-sama berjumlah 11 digitnya.
 4+7=7+4=3+8=5+6=11
-          Sekali lagi, kita diyakinkan adanya hubungan kodetifikasi antara nama-nama yang indah, Nabi Muhammad saw, seruan "bagi orang yang berselimut", dan syari'ah. Tetapi bagian yang paling menarik adalah hubungan angka 11 dengan benda-benda di langit (tunggal), yang direfleksikan oleh ke-3 Surat an-Najm (Bintang), al-Qamar (Bulan), dan asy-Syams (Matahari) sedemikian rupa sehingga jumlah ke-3 nomor suratnya merupakan kelipatan 11.
53 + 54 + 91 = 198 atau (11 x 18).
-          Bukan suatu kebetulan, benda di langit pada sistem tata surya kita dikodekan dengan angka 11 dalam al-Qur'an, sama dengan perbedaan sistem Kalender Matahari dan Kalender Bulan, yaitu 11 hari. Coba kita perhatikan keterangan NASA tentang sistem kalender.