Wednesday, April 1, 2015


MATEMATIKA DALAM ISLAM

BILANGAN BINER DALAM ALQURAN
            Angka dalam bilangn biner yaitu 0 dan 1 (nol dan satu), konsep ini akan saya bawa ke dalam kaedah islam yaitu tentang keesaan Allah seperti tertera pada kata-kata yang sering di ucapkan kaum muslim yaitu syahadat.
Makna La Ilaha illallah berkaitan dengan angka satu dan nol:
La = tidak
Illah = yang disembah,
illallah = kecualli Allah

 tidak ada Tuhan = 0
selain Allah = 1
tidak ada Tuhan melainkan Allah;
0 = 1 – Allah
Allah = 1 (bilangan syahadat atau kode keesaan Allah)
            Angka 1 melambangkan keber-ada-an, keabadian, ke-Esaan, lambang ke-Tuhanan, sedangkan 0 adalah lambang ketiadaan, kelemahan, kefana-an,kesementaraan, lambang seorang hamba. Angka 0 ini menjadi bernilai tinggi manakala dia dekat dengan angka 1, namun apabila angka 0 ini jauh dengan angka 1 apalagi kalau dia berdiri sendiri maka dia tidak mempunyai nilai, walaupun kita tulis besar-besar. Paling-paling kita sebut dengan "big-zero".
Seperti dalam Alquran di Jelaskan
Al Hasyr (59)
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ
Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Thaahaa (20)
إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي
Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.
Al Ikhlash ayat 1

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.

Angka 1 dan 0 juga di gunakan pada konsep seven segment
Seven Segment
Seven Segment adalah suatu segmentasi yang digunakan menampilkan angka. Seven segment ini tersusun atas 7 batang  led yang disusun membentuk angka 8 dengan menggunakan huruf a s/d g yang disebut dot matrix. Setiap segmen ini terdiri satu Light Emitting Diode (LED). Prinsip kerja seven segment ialah input biner pada switch dikonversikan masuk ke dalam decoder, baru kemudian decoder mengkonversi bilangan biner tersebut menjadi decimal, yang nantinya akan ditampilkan pada seven segment.

Gambar di bawah ini, menunjukan bagaimana seven segment dan menampilkan bilangan SATU (1) dan NOL (0) dalam bentuk decimal.

Lalu bagaimana konsep diatas bisa ditemukan oleh para ahli Al Jabaryang berlandaskan Al Qur’an ?!

Munculan angka apapun jenis Seven Segment yang digunakan pada dasarnya tetap membutuhkan “SATU” dan “NOL”.
Ø  Untuk angka (liat gambar seven segment diatas) SATU (1) makasatu sisi yang aktif dengan 2 segment yaitu  b dan c.
Ø  Untuk angka NOL (0) maka empat sisi yang aktif dengan 6 segment yaitu a,b,c,d,e dan f.
(sehingga muncul 0 =1 =2 =3 = 4=…=7…=9… , yang jadi point of view adalah bilangan yang tertera pada  led display… )
Seven Segment dalam nash Al Qur’an dan Al Hadits
Wa qala Allahu ta’ala :

وَلَقَدْ آَتَيْنَاكَ سَبْعًا مِنَ الْمَثَانِي وَالْقُرْآَنَ الْعَظِيمَ
“Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung.” (al-Hijr : 87)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam pernah bersabda :
( {الحمد لله رب العالمين} . هي السبع المثاني والقرآن العظيم الذي أوتيته )
“Alhamdulillahi rabbil ‘alamin” (Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta Alam)  (Surat al-Fatihah) adalah as-Sab’ul Matsani (tujuh ayat yang di baca berulang-ulang) dan al-Quran yang Agung yang diberikan kepadaku.” (Hadits Riyawat al-Bukhari).
 Kesimpulan : bahwa kita sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang tidak memiliki apapun (0) di dunia ini dan kebesaran itu hanya milik ALLAH SWT dan hanya satu (1) yang ESA. Marilah kita sebagai makhluk yang tidak mempunyai apa-apa, bertakwalah dan beriman kepada-NYA. Semoga selalu diberi rahmat dan hidayahny.




KESEIMBANGAN BENTUK TUBUH KITA
(SIMETRI)

Istilah simetri diturunkan dari kata bahasa Greek,“symmetria” yang berarti ‘diukur bersama”/“measured together”. Suatu objek dikatakan simetri bila satu bagian (satu sisi) darinya adalah sama atau sebagaimana bagian lainnya
Contoh keseimbangantubuh pada hewan :
                                           

            Simetri di atas termasuk simetri refleksi (pencerminan), simetri refleksi (pencerminan) adalah operasi mencerminkan objek pada sebuah garis sebagai bidang cermin.

Allah menciptakan segala sesuatu berdasarkan keseimbangan, dalam Al-Qur’an Surat Al Infithar : 6 - 8 dijelaskan :

6. Hai manusia, Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah.
7. yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang,
8. dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.
            Maksud dan kandungan ayat diatas bahwasanya Allah Swt menciptakan manusia adalah dengan maksud dan tujuan yang mengandung hikmah. Poin penting adalah tidaklah maksud dan tujuan tersebut kecuali untuk kesempurnaan makhluk tidaklah bagi kesempurnaan zat-Nya (Allah Swt). Oleh karenanya, tujuan dari penciptaan, menyampaikan pada semua makhluk-Nya akan kesempurnaannya, tanpa manfaat bagi-Nya sehingga tidaklah menjadikan perbuatan-Nya sia-sia.
            Dan manusia akan meraih kesempurnaan dirinya melalui jalan ibadah dan beramal, dan di dalam ibadah dan amal itu sendiri mengandung sifat kesempurnaan, dan kesempurnaan ini akan dicapai manusia setelah kematian menjemputnya. Yang merupakan kehidupan yang terbaik dari sisi jasmani dan rohani. Dengan kata lain, dunia tempat bercocok tanam dan akhirat tempat memetik hasilnya.





KESEIMBANGAN CIPTAAN ALLAH SWT
(BILANGAN NOL)

          Pernyataan matematika :
1.      a – b = 0 ó a = b
         a dan b menunjukkan sama, sama diartikan sebagai keseimbangan ciptaan Allah Swt.
2.      a + b = 0 ó b = - a, menunjukkan invers atau lawan dari a. Diartikan sebagai ciptaan Allah yang saling berpasangan (berlawanan jenis).

Allah menciptakan segala sesuatunya berdasarkan keseimbangan. Firman Allah Swt :
Artinya : “Hai manusia, apakah yang Telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah. Yang Telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang”                        (QS. Al Infithar : 6-7)
Artinya : Yang Telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka Lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?   (QS. Al Mulk : 3)

Untuk keseimbangan kelangsungan kehidupan makhluk ciptaan Allah, Allah menciptakan segala sesuatunya berpasang-pasangan (berlawanan jenis), diantaranya : laki-laki dan perempuan, daratan dan lautan. Allah berfirman :
Artinya : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”                    (QS. Ar Ruum : 21)
         Seorang peneliti Muslim Dr. Tariq Al-Suwaidan menemukan data menakjubkan tentang Alquran. Terlihat bahwa ada keteraturan dari kata yang ada dalam Alquran. Banyak kata yang saling berlawanan dalam Alquran adalah sama. Menunjukkan bahwa adanya keseimbangan ciptaan Allah Swt. Subhanallah..
No
Kata
arti
Banyak kata
dalam Al Qur’an
1
Al Malaikah
Lautan
88
2
As Shayateen
Daratan
88
3
Al Rajul
Laki-laki
24
4
Al Marha
Perempuan
24

 (Al Quran) Ini adalah penjelasan yang Sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya dia adalah Tuhan yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran.
(QS. Ibrahim : 52)


KEISTIMEWAAN ANGKA GANJIL

            Angka ganjil adalah angka yang tidak habis dibagi dua. Angka ganjil termasuk angka yang menarik dan istimewa, terbukti dari beberapa hal penting yang terjadi pada angka ganjil. Beberapa contoh hal yang terjadi pada angka ganjil diantaranya adalah:
  1. Sholat witir yang biasa dilakukan tiga rakaat
  2. Tarawih yang menurut para ulama dilakukan 20 rakaat, ternyata diakhiri dengan witir. Begitu juga mereka yang melakukan tarawih 8 rakaat, mereka-pun meng-ahirinya dengan witir.
  3. Ketika Nabi hijrah ke Madinah, pada bulan puasa, beliau berperang dengan kelompok orang-orang kafir Makkah. Jumlah pasukan Nabi Saw tidak banyak, hanya 113. Angka ini sangat menarik, karena jumlahnya gajil.
  4. Peperangan itu terjadi tepat pada tanggal 17 hari jum’at bulan Ramadhan (tanggal gajil). Pertempuran itu dimenangkan oleh kaum muslimin dalam tempo tidak terlalu lama.
  5. Malam Lailatul Qodar yang terjadi pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan di malam ganjil. Pada malam malam tersebut, biasanya penduduk Arab berbondong-bondong menuju Makkah guna menyambut detik-detik turunnya al-Qur’an (Lailatul Qodar). Bukan hanya di Arab, disebagian pelosok Negeri, masjid-masjid penuh dengan jama’ah tarawih, sedangkan tangal genap banyak yang absen, karena di anggab bukan malam yang sakral.
  6. Jumlah rakaat sholat lima waktu yang berjumlah 17 rakaat.
  7. Asmaul husnah yang berjumlah 99
  8. Aqiqoh lebih afdhal dilakukan pada hari ke-7 setelah hari kelahiran bayi walapun bila dilakukan pada hari lainnya diperbolehkan
  9. Allah SWT juga menciptakan langit dan bumi tujuh lapis.
  10. Allah juga menjadikan hari ada tujuh dalam sepekan.
  11. Neraka Jahannam ada tujuh pintu.
Angka-Angka yang disebutkan di atas tentunya memiliki keistimewaan. Hanya saja manusia belum mampu menguak rahasia tersebut, karena keterbatasan kemampuan yang dimilikinya. Yang terpenting ialah bagaimana memaknai tanggal ganjil tersebut dengan penuh hikmah, seperti Lailatul Qodar tepat pada malam ganjil, sekaligus turunnya al-Qur’an. Waktu itu Nabi Saw sedang berada di Gua Nur tepat nya pada tanggal 17 Ramadhan. Perang Badar yang sangat mendebarkan itu juga pada tanggal 17 ramadhan. Dan Allah sendiri witir (esa).
Keistimewaan angka ganjil terdapat pada Hadits Hasan diriwayatkan oleh Abu Daud dan Turmudzi “Sesungguhnya Allah itu witir (esa / ganjil) dan suka pada yang ganjil”. Dan perlu diingat bahwa dalam Islam tidak dikenal angka keberuntungan ataupun angka pembawa sial. Semua angka atau bilangan baik genap maupun ganjil itu baik. Karena itulah arti pentingnya Allah SWT bersumpah dengan yang genap dan yang ganjil (QS. Al Fajr (89) : 1-3).   
Artinya :
1. demi fajar,
2. dan malam yang sepuluh,
3. dan yang genap dan yang ganjil,





KEISTIMEWAAN ANGKA 17 DALAM PENYEBUTAN ULUL ALBAB

            Pada QS Ali Imron kata ulul albab disebut pada ayat 7 dan 190.
Artinya : Dia-lah yang menurunkan Al kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat[183], Itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat[184]. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, Maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, Padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.                                          (QS. Ali Imran : 7)
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لِّأُوْلِي الألْبَابِ        
Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,                    (QS. Ali Imran : 190)
 Jika digitnya dijumlahkan sekaligus diperoleh :
7 + 1 + 9 + 0 = 17.
Yang terlihat semuanya menunjuk pada bilangan 17. Ada apa dengan bilangan 17? Apakah memang ada pesan kepada ulul albab,
Wahai ulul albab, ingatlah yang 17 rakaat dan ingatlah pada yang turun di 17 Ramadhan?. Pembahasan selanjutnya akan dikaitkan dengan penjelasan mengenai himpunan bilangan.
  1. Bilangan 17 merupakan bilangan pilihan karena termasuk bilangan asli. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa semua bilangan asli adalah bilangan pilihan. Pemaknaan yang dapat diambil adalah bahwa ulul albab termasuk manusia pilihan yang selalu bersikap dan berprilaku yang positif. Manusia yang selalu takut kepada Allah dan takut pada hisab yang jelek. Firman Allah dalam QS Ar Rad ayat 21:
وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللّهُ بِهِ أَن يُوصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوءَ الحِسَابِ
Artinya : Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.
  1. Bilangan 17 merupakan bilangan ganjil (gasal). Tidak semua bilangan asli adalah gasal. Dalam hadits disebutkan bahwa Allah adalah gasal (witr) dan menyukai yang gasal (witr). Jadi sangat berasalan jika bilangan 17 yang dipilih.
  2. Bilangan 17 merupakan bilangan prima. Tidak semua bilangan ganjil adalah prima. Rahasia pada bilangan prima adalah bahwa jika difaktorkan maka faktornya hanya 1 dan bilangan itu sendiri. 17 faktornya hanya 1 dan 17 sendiri. Maknanya adalah ulul albab perlu berkepribadian seperti bilangan prima, yaitu selalu dekat dengan yang wahid dan yang ahad. Ulul albab selalu ingat kepada Allah dan selalu merasa bahwa Allah senantiasa dekat dan mengawasinya. Lihat kembali pada QS Ali Imron ayat 190 bahwa ulul albab selalu ingat kepada Allah. Lihat juga pada ayat yang lain yang memerintahkan ulul albab agar selalu bertakwa kepada Allah.
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لِّأُوْلِي الألْبَابِ
Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.
  1. Mengapa 17? karena ada 17 Ramadhan dan 17 rakaat. 17 ramadhan seakan mengingatkan pada Al Quran yang diturunkan pertama kali pada 17 Ramadhan. 17 rakaat mengingatkan pada jumlah rakaat sholat wajib. Seakan memang ada pesan,Wahai ulul albab, ingatlah sholat dan ingatlah Al Quran!. Apakah pemaknaan ini mengada-ada? Marilah kita urai lebih lanjut, 17 terdiri dari 1 dan 7. Bilangan 1 dan 7 ini mengingatkan pada nomor surat 1 dan yang mempunyai 7 ayat, yaitu Al Fatihah. Seakan bilangan 17 mengarahkan ingatan pada surat Al Fatihah yang menjadi induk Al Quran. Generalisasi pesan yang dapat diambil adalah Wahai ulul albab, ingatlah Al Quran. Bilangan 17 mengarahkan pada nomor surat 17, yaitu surat Al Isro. Kalau mengingat surat Al Isro maka akan teringat pada peristiwa penting yaitu isro dan miroj, yang merupakan momen diwajibkannya perintah sholat 17 rakaat. Jadi, pesan yang tersirat adalahWahai ulul albab, ingatlah sholat!. Perhatikan kembali pada QS Ar Rad ayat 22 bahwa salah satu ciri ulul albab adalah mendirikan sholat sebagai salah satu manifestasi dzikir dan taqwa kepada Allah.

0 komentar:

Post a Comment